Dark? Switch Mode

Tinggalkan komentar/ lapor di discord jika ada gambar error. [DISORD] dan jika ada sedikit rezeki jangan lupa berdonasi [DONASI] / Klik Iklan

Download APK Soul Scans [APK]


Perjalanan Kultivasi Sang Dewa Tidur Chapter 05

A+ A-

Seminggu Kemudian…

 

Gerbang kota menjulang tinggi, dan ada tembok membatasi kota dengan daerah luar.

Dua orang penjaga gerbang yang berada di ranah aura jingga lapisan ketujuh berdiri di dekat gerbang, menandakan bahwa kota ini memiliki sistem keamanan nya sendiri.

Kota Xianwu termasuk kota yang besar, Kota ini di pimpin oleh seorang penguasa kota yang berada di ranah aura ungu lapisan kelima.

 

“Berhenti!” teriak kedua penjaga gerbang kota tersebut secara serentak.

 

Lantas sebuah kereta yang di naiki oleh enam orang pun berhenti. Seperti yang diketahui, kereta tersebut adalah kereta yang digunakan oleh Long Bai dan Tetua Xie beserta kakak-kakak seniornya.

 

“Tolong tunjukkan identitas anda.” ucap salah seorang penjaga gerbang.

 

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban kota, di perlukan sebuah Identitas untuk menjamin apakah seseorang yang memasuki kota ini berbahaya atau tidak.

Jadi tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam kota.

 

“Ini dia.” ucap Long Bai sambil mengeluarkan sebuah token berwarna merah dari cincin ruangnya.

 

Token tersebut adalah token murid utama, setiap murid di Sekte Naga Surgawi memiliki sebuah token masing-masing, hal itu berfungsi untuk membuktikan Identitas mereka.

Token itu di bagi menjadi warna hijau untuk murid luar, kuning untuk murid dalam, merah untuk murid utama, biru untuk para tetua, dan terakhir adalah putih untuk Ketua Sekte.

 

Kota Xianwu termasuk ke dalam wilayah Abadi, jadi para penjaga kota ini mengerti identitas dari token tersebut.

 

“Ah, jadi anda sekalian berasal dari Sekte Naga Surgawi, kalau begitu silahkan masuk.” ucap penjaga gerbang.

 

Rombongan tersebut kemudian memasuki kota.

 

“Bro, kenapa murid setingkat itu dari Sekte Naga Surgawi melakukan perjalanan menggunakan kereta kuda? Mereka kan bisa terbang menggunakan pedang.” tanya salah satu penjaga gerbang.

 

“Yah, memang mereka bisa, tapi mungkin saja mereka sedang melakukan perjalanan santai, jadi mereka menggunakan kereta kuda supaya mengalami kehidupan manusia biasa, siapa yang tahu?” jawab penjaga gerbang lainnya.

 

 

“Mari kita mencari penginapan terlebih dahulu.” ucap Long Bai.

 

Akhirnya mereka pun menemukan sebuah penginapan yang cukup besar. Long Bai dan kawan-kawan pun memasuki penginapan.

 

“Tuan, apakah masih ada penginapan yang kosong?” tanya Long Bai kepada resepsionis secara sopan.

 

“Maaf tuan, memang berapa kamar yang tuan ini perlukan?” jawab resepsionis.

 

“Kami memerlukan empat kamar, dengan dua kamar dengan dua kasur dan dua kamar pribadi. Kami akan tinggal selama satu minggu.” ucap Long Bai.

 

Semua hal ini diurus oleh Long Bai dikarenakan biaya perjalanan, makanan dan keperluan lainnya di bawa oleh-nya di dalam cincin ruang.

Long Bai juga memperhatikan etika untuk ‘Menghormati Guru dan Wanita’ oleh karena itu, Tetua Xie sebagai guru dan Qiu Yun sebagai satu-satunya wanita di kelompok ini, di sewakan kamar pribadi agar tidak timbul fitnah.

 

“Ah, Baiklah tuan, silahkan ikuti saya.” kata petugas penginapan.

 

Mereka pun mengikuti petugas penginapan menaiki tangga, untuk menuju ke lantai dua dari penginapan tersebut.

 

“Tuan-tuan dan nona, ini kunci kamar kalian” ucap petugas penginapan seusai sampai di lantai dua.

 

“Apakah masih ada yang perlu saya bantu” lanjut petugas penginapan.

 

“tak perlu” sahut Tetua Xie Ling.

 

Kunci yang diberikan oleh petugas penginapan sudah memiliki nomornya masing-masing, sehingga hanya perlu mencocokkannya dengan nomor kamar. Dan kemudian petugas penginapan itu meninggalkan mereka.

 

“Long Bai, setelah beristirahat sebentar, pergilah berkeliling kota untuk membeli perlengkapan dan bekal yang mungkin akan kita butuhkan selama perjalanan.” perintah Tetua Xie kepada Long Bai.

 

“Um… Junior Long, bolehkah aku ikut denganmu? aku ingin pergi untuk melihat-lihat.” tanya Qiu Yun.

 

“Oh, tentu” jawab Long Bai secara singkat.

 

Beberapa saat kemudian…

 

Keduanya berangkat menuju pasar, meskipun disebut pasar tapi  tempat ini juga menjual berbagai perlengkapan seperti senjata, pil, jubah, dan hal lainnya.

 

“Senior, apa kamu ingin berkeliling secara terpisah atau membeli perlengkapan bersamaku terlebih dahulu lalu aku temani berkeliling?” tanya Long Bai.

 

“Yah, lebih baik aku ikut denganmu, lagipula aku cuma ingin melihat-lihat.” balas Qiu Yun.

 

Mereka pun berkeliling pasar dan membeli barang-barang yang dibutuhkan seperti jubah, pil penghilang aura tingkat atas, pakan kuda, dan hal-hal lainnya yang diperlukan.

Ketika keduanya melewati sebuah bangunan besar, mereka ditawari untuk mengikuti pelelangan di Kamar Dagang Kuntum Emas.

 

“Tuan muda dan nona, apakah kalian berminat untuk menghadiri pelelangan yang akan di adakan oleh kamar dagang kami? biaya untuk tiket masuknya adalah 1 tabel emas saja. Anda bisa membawa beberapa orang sekaligus” ucap seseorang dari kamar dagang.

 

Di dunia ini, sistem pembayaran dilakukan dengan tembaga, perunggu, perak, dan emas. Dengan perbandingan satu koin emas setara dengan seratus koin perak, sedangkan satu koin perak setara dengan seratus koin perunggu, dan satu koin perunggu setara dengan seratus koin tembaga. Setiap tael bernilai sepuluh koin.

 

“Baiklah, ambil ini.” jawab Long Bai sambil memberikan 1 tael emas nya.

 

“Junior Long, apa tidak masalah bagimu membeli tiket pelelangan seperti itu? Bukankan itu terlalu mahal?” tanya Qiu Yun.

 

“Tidak apa-apa senior, lagipula ada hal yang mungkin kita inginkan.” sahut Long Bai.

 

“Lalu, senior, apa ada barang yang kamu inginkan?” tanya Long Bai.

 

“Umm… tidak ada, aku malah jadi penasaran terhadap pelelangan ini.” jawab Qiu Yun sambil menggelengkan kepalanya.

 

“Kalau begitu mari kita kembali.”

 

“Um.”

 

Long Bai dan Qiu Yun pun kembali ke penginapan.

 

 

“Saudara Senior dan Tetua, aku membeli tiket ke pelelangan, mari berangkat bersama dalam tiga hari lagi.” kata Long Bai.

 

Tiga hari kemudian…

 

Keenam nya pergi ke Kamar Dagang Kuntum Emas.

 

“Ini tiket masuk kami.” Long Bai menunjukkan tiket masuknya kepada resepsionis.

 

“Baik tuan, silahkan ikuti saya.”

 

Setiap tamu pelelangan di beri ruangan masing-masing, dan di sini semua ruangan nya sama, tidak ada yang VIP atau menerima keistimewaan tersendiri.

 

“Pelelangan pertama di mulai”

 

“Harta pertama adalah pil pengumpul Qi, harga awal 1 koin perak!”

 

Mata uang di dunia ini di bagi menjadi satu koin emas yang setara dengan sepuluh koin perak, lalu satu koin perak setara dengan sepuluh koin perunggu, dan satu koin perunggu setara dengan satu koin tembaga.

 

“saya menawar 2 koin perak!”

 

“Tiga koin perak!”

 

“Empat koin perak!”

 

“Empat koin perak satu kali, empat koin perak dua kali, empat koin perak tiga kali!”

 

“Terjual!”

 

“Selanjutnya adalah harta kedua, yaitu buku teknik auman harimau, teknik tingkat spiritual kelas menengah! Harga dimulai dari sepuluh koin perak atau satu koin emas!”

 

“Saya menawar dua belas koin perak!”

 

“Lima belas koin perak”

 

“Dua koin emas!”

 

“Dua koin emas satu kali, dua koin emas dua kali, dua koin emas tiga kali!”

 

“Terjual!”

 

.

.

.

 

“Apa kalian menginginkan sesuatu?” tanya Tetua Xie Ling.

 

“Sejauh ini masih belum ada yang menarik perhatian saya.” jawab Zhong Li.

 

“Yah, itu benar tetua, sejauh ini harta yang di lelangkan biasa-biasa saja.” sahut Huang Jia.

 

Sebagai murid utama dari salah satu sekte besar, mereka tentunya memiliki kekayaan yang luar biasa.

 

Tanpa terasa, lelang sudah hampir berakhir, dan tersisa tiga harta utama pada lelang hari ini.

 

“Selanjutnya adalah Tombak Penembus Bintang, senjata tingkat bumi kelas atas! Dimulai dari seratus koin emas, dan setiap peningkatan tidak boleh kurang dari 5 koin emas!”

 

“Seratus lima koin emas!”

 

“Seratus lima belas koin emas!”

 

“Seratus lima puluh koin emas!” teriak Wang Guo yang berusaha mendapatkan tombak tersebut.

 

“Seratus lima puluh satu kali! seratus lima puluh dua kali! Seratus lima puluh tiga kali!”

 

“Terjual!”

 

“Senjata itu memang bagus.” ucap Tetua Xie.

 

“Karena sebab itu saya memilihnya.” sahut Wang Guo.

 

“Selanjutnya adalah kitab angin rembulan, teknik zither tingkat bumi kelas atas! Harga dimulai dari seratus dua puluh koin emas, dan setiap peningkatan tidak boleh kurang dari lima koin emas!”

 

“Seratus dua puluh lima koin emas!”

 

“Seratus tiga puluh koin emas!” Sahut Qiu Yun.

 

“Masih adakah yang ingin menawar?”

 

“Seratus tiga puluh koin emas satu kali! Dua kali! Tiga kali!”

 

“Terjual!”

 

Teknik suara memang jarang diperebutkan karena penggunaannya yang cukup sulit.

 

“Yang terakhir dalam pelelangan hari ini adalah binatang roh anakan dengan aura jingga lapisan kedua!”

 

“Binatang roh ini adalah Naga Putih yang berusia  lima tahun, meskipun potensi nya belum diketahui, namun dia masihlah seekor naga!”

 

“Harga awalnya adalah dua ratus koin emas! Setiap peningkatan tidak boleh kurang dari sepuluh koin emas!”

 

“Dua ratus lima puluh koin emas!”

 

“Dua ratus tujuh puluh koin emas!”

 

“Tiga ratus lima puluh koin emas!”

 

“Lima ratus!”  teriak Long Bai dengan lantang.

 

‘binatang roh ini tidak biasa, aku harus mendapatkannya.’ batin Long Bai.

 

“Masih adakah yang ingin menawar lebih tinggi?”

 

Semua orang terdiam, lima ratus koin emas sudah termasuk jumlah kekayaan yang sangat banyak, namun Long Bai yang telah mengumpulkan banyak harta serta mendapatkan banyak hadiah dari sistem, hanya segitu tidak bisa menghabiskan duitnya.

 

“Lima ratus koin emas satu kali! Dua kali! Tiga kali!”

 

“Terjual!”

 

“Selamat kepada para pemenang lelang pada hari ini, anda sekalian dapat membayarkan uang dan menerima barangnya di bagian resepsionis. Dan terima kasih kepada para peserta lelang yang telah membantu memeriahkan lelang pada hari ini. Sekian, sampai jumpa lagi.”

 

‘Tak kusangka bocah ini lebih kaya dariku.’ batin orang-orang seperjalan Long Bai itu.

 

Setelah mereka membayar dan menerima apa yang mereka beli, mereka lalu kembali ke penginapan.

 

 

image host

Tinggalkan komentar/ lapor di discord jika ada gambar error. [DISORD] dan jika ada sedikit rezeki jangan lupa berdonasi [DONASI] / Klik Iklan

Download APK Soul Scans [APK]



Tags: read novel Perjalanan Kultivasi Sang Dewa Tidur Chapter 05, novel Perjalanan Kultivasi Sang Dewa Tidur Chapter 05, read Perjalanan Kultivasi Sang Dewa Tidur Chapter 05 online, Perjalanan Kultivasi Sang Dewa Tidur Chapter 05 chapter, Perjalanan Kultivasi Sang Dewa Tidur Chapter 05 high quality, Perjalanan Kultivasi Sang Dewa Tidur Chapter 05 light novel, ,

Comment